Tak Cukup Hanya Pemimpin Ide

 

Bagi yang terbiasa dengan iklim organisasi, kita mungkin merasa sudah memimpin ketika mampu menyampaikan ide, menginventarisir ide, yang kemudian disampaikan kepada tim dan berharap ide itu bisa segera terlaksana.

Simsalabim!

Iya, terkadang kita merasa sudah (bisa) memimpin ketika sudah bisa memberikan ide. Saya pun termasuk demikian. Seringkali, saat di jalan melihat dan mendengarkan sesuatu, kemudian muncul ide atau gagasan, lalu otomatis terkoneksi dengan ide lainnya dan menjadi sesuatu yang baru. Menjadi plan A, plan B, atau plan C sehingga menghasilkan ide yang baru lagi.

Saya punya catatan kecil di dalam gadget, yang berfungsi untuk menuliskan ide, kapan dan di manapun berada. Karena siang atau malam, ide bisa datang begitu saja. Dan ketika ide itu tak segera ditangkap atau diikat, ia akan mudah hilang.

Dan dalam periode waktu tertentu, ide itu kembali saya review, apakah ide tersebut hanya sebatas ide lintasan saja atau sesuatu yang perlu didalami.

Saya juga menggunakan buku dengan kertas buram tanpa garis untuk corat-coret dan menggambarkan ide yang saya miliki. Ide itu sendiri ada yang sifatnya ide besar atau ada juga yang technically.  Tapi nyatanya, ide saja tak cukup untuk menjadi bekal bagi seorang pemimpin sebuah lembaga atau organisasi.

Untuk menguasai sebuah organisasi atau lembaga, setidaknya ada tiga komponen lagi yang harus diperhatikan selain ide:
1. Visi atau Ide Besar
2. Tim
3. Eksekusi

Saat kita tak memiliki ketiganya atau hanya memiliki salah satu atau dua di antaranya, maka pada kondisi inilah kita kemudian disebut.

DREAMER atau PEMIMPI
Ketika kita mempunyai ide tapi tak memiliki tim dan tak mampu mengeksekusinya, maka kita hanya seorang dreamer atau pemimpi. Kita bukan seorang leader sesungguguhnya.

Ide itu hanya teronggok begitu saja menjadi ide yang sama dari tahun ke tahun. Resolusi tahun ini sama dengan tahun sebelumnya, karena masih berupa ide-ide yang belum tereksekusi satu pun. Nah jangan sampai kita menjadi seorang tipe dreamer seperti itu. Idealnya adalah, jika kita sudah mempunyai visi yang kuat, maka kita tinggal memperkuat tim dan eksekusinya.

MANAJER
Manajer ini adalah kondisi terbalik dari seorang Dreamer. Yaitu ketika kita tak banyak memiliki ide, tapi mampu menggerakan tim dan mampu mengeksekusinya dengan baik secara urut hingga terlaksana.

Maka andai kita sudah mempunyai tim dan cara eksekusi, tapi tidak memiliki visi, kita adalah seorang manajer. Kita hanya memerlukan satu step lagi untuk menguatkan kemampuan kita mencari ide, hingga menjadi leader sesungguhnya.

KONSULTAN
Kategori ketiga ini disebut konsultan, yaitu apabila kita berada pada kondisi mempunyai banyak ide, mempunyai visi yang besar, mampu memggerakan tim, tapi tak mampu mengeksekusinya. Apabila ada teman-teman yang berada di kondisi tersebut, maka teman-teman berbakat menjadi konsultan hehe..

PAGUYUBAN
Kemudian jika kita hanya mempunyai kemampuan untuk menggerakan tim, tapi tak mampu menemukan jalan akan kemana dibawanya visi tim tersebut, dan kita susah mengeksekusi ide tersebut bersama dengan tim, maka kita masuk dalam karakter paguyuban.

Gampangnya, karakter Paguyuban adalah ketika kita hanya mempunyai kemampuan mengelola tim saja.

STAF atau PELAKSANA
Sedangkan karakter seorang staf atau pelaksana adalah ketika ia hanya mampu mengeskseskusi. Ia tidak mempunyai visi besar dan tidak mampu mengelola tim.

KRITIKUS
Seorang Kritikus adalah seorang yang mempunyai visi, mampu mengeksekusinya tapi tidak memiliki tim.

 

Memang a long way to be a leader. Kita masih harus terus berproses dan belajar.

Mungkin jika hari ini kita menjadi pemimpin yang banyak ide, banyak visi, memiliki strong visi masa depan yang kuat, karena kita sudah belajar tentang industrinya seperti apa juga strategi kompetitornya seperti. Mungkin dari sanalah kita mampu menemukan beragam ide.

Namun jangan berhenti di situ, terus lakukan improvment untuk meningkatkan kemampuan kita mengelola tim dan juga kemampuan mengeksekusi ide.

Maka itulah yang disbeut “The True Lader”, tidak hanya cukup menjadi pemimpin ide.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *